Imam Qurthubi mengomentari hadist di atas dengan pernyataan: "Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan- kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka, dan mudahnya mereka tertipu dengan kesenangan- kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.Kemudian, mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat di karenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri- diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipi jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat."
Terlebih bagi iman yang lemah yang tidak dibentengi dengan ilmu Al- Qur'an dan As-sunnah. Rasulullah SAW sendiri menyatakan di dalam hadist yang shahih, fitnah yang paling besar yang paling ditakutkan atas kaum pria adalah fitnahnya wanita.
Sejarah sudah berbicara, betapa banyak tokoh legendaris dunia yang tidak beriman kepada Allah SWT hancur kariernya hanya disebabkan bujuk rayu wanita. Dan, berapa banyak persaudaraan di antara kaum Mukminin terputus hanya dikarenakan wanita. Berapa banyak seorang anak tega dan menenlantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita, dan masiih banyak lagi kasus lainnya yang dapat membuktikan bahwa wanita model mereka ini memang pantas untuk tidak mendapatkan wanginya surga.
Saudari Muslimah.....
Rasulullah SAW pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelematkan kaum wanita dari azab neraka. Ketika beliau selesai khotbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah SWT dan anjuran untuk menaati NYA. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda: " Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!" Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita- wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, ia pun bertanya: "Mengapa demikian, wahai Rsulullah?" Belia menjawab: "Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!" (HR. Bukhari)
Kufur terhadap Suami
Rasulullah SAW menjelaskan hal ini pada sabda beliau di atas tadi. Kekufuran model ini terlalu banyak kita dapati di tengah keluarga kaum Muslimin, yakni seorang isteri yang mengingkari kebaikan- kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengn sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang isteri sebagaimana kata pepatah "panas setahun dihapus oleh hujan sehari."
Padahal, yang harus dilakukan oleh seorang isteria ialah bersyukur tehadap apa yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufuri kebaikan- kebaikan sang suami karena Allah SWT tidak akan melihat isteri model begini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW: "Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya." (HR> Nasai).
Hadist di atas adalah peringatan keras bagi para wanita Mukminah yang menginginkan ridha Allah SWT dan surga NYA. Maka tidak sepantasnya bagi wanita yang mengharapkan akhirat untuk mengkufuri kebaikan- kebaikan suaminya dan nikmat- nikmat yang diberikannya atau meminta dan banyak mengadukan hal- hal sepele yang tidak pantas untuk dibesarkan- besarkan.
Cukup kiranya isteri- isteri Rasulullah SAW dan para shahabiyah sebagai suri tauladan bagi isteri kaum Mukminin dalam mensyukuri kebaikan- kebaikan yang diberikan suaminya kepadanya (dari Uztad Yusuf Mansyur)