Selasa, 20 September 2011

Nasehat Rasulullah tentang Ibu

Sejarah tidak pernah mengenal adanya agama atau sistem yang menghargai kedudukan wanita sebagai ibu yang lebih mulia daripada Islam.

 
Sungguh, Islam tlah menegaskan wasiat terhadap wanita dan meletakan wasiat itu setelah wasiat untuk bertauhid kepada Allah SWT dan beribadah kepada NYA Islam juga menjadikan berbuat baik kepada wanita itu termasuk sendi- sendi kemuliaan, sebagaimana telah menjadikan hak seorang ibu itu lebih kuat daripada hak seorang ayah, karena beban yang amat berat mereka rasakan ketika hamil, menyusui, melahirkan, dan mendidik
Sebagaimana firman Allah SWT "Dan Kami wasiatkan (perintahkan kepada manusia (berbuat bai) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungkannya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyusukannya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada Ku lahkembali mu." (QS. Luqmn: 14).
"Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah pula. Mengandungnya sampai menyusukannya adalah tiga puluh bulan.."(QS. Al- Ahqaf: 15) 

Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya,"Siapakah yang paling berhak saya layani dengan baik" Nabi bersabda,"Ibu mu." Orang itu bertanya,"Kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda,"Ibu mu." Orang itu bertanya,"Kemudian siapa lagi?" Nabi bersabda,"Ibu mu." Orang itu bertanya,"Kenudian siapa lagi?" Nabi bersabda,"Ayah mu."(HR Bukhari- Muslim)
Al Bazzar meriwayatkan, ada seorang lelaki sedang tawaf dengan menggendong ibunya, maka lelaki itu bertanya kepada Nabi SAW," Apakah dengan ini saya telah melaksanakan kewajiban saya kepadanya?" Nabi SAW menjawab,"Tidak, tidak sebanding dengan satu kali melahirkan."


Ada seorang leaki datang keada Raslullah SAW, lalu ia berkata," Wahai Rasulullah SAW, saya ingin ikut berperang, saya datang untuk bermusyawarah dengan engkau." Maka Nabi SAW bertanya,"Apakah kamu masih mempunyai ibu?" orang itu menjawab,"Yaa." Nabi bersabda,"Tetaplah kamu tinggal bersamanya, sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua telapak kakinya."(HR. Nasai)
Ada sebagian sistem yang merendahkan kedudukan seorang ibu dan tidak menganggapnya penting, maka datanglah Islam memberikan wasiat kepada saudara ibu lelaki dan perempuan dan saudara ayah lelaki dan perempuan. Di antara keajaiban syariat Islam itu adalah bahwa Islam memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada ibu, meskipun dia musyrik. Sebagaiman yang ditanyakan oleh Asma' binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang hubungannya dengan ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah SAW bersabda,"Ya, tetaplah kamu menyambung silaturahim denan ibumu."  (HR. Muttafaqun 'Alaih)

Antara perhatian Islam terhadap seorang ibu dan haknya tserta perasaannya bahwa Islam telah menjadikaniu yang dicerai itu lebih berhak untuk merawat anaknya dan lebih baik daripada seorang ayah. Ada seorang wanita bertanya," Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya anakku ini dahulu say yang mengandungnya, dan susuku menjadi minumannya dan pangkuanku menjadi tempat ia berlindung. Tetapi, ayahnya telah menceraiku dan ingin mengambilnya dari ku," maka Nabi SAW bersabda kepadanya," Engkau lebih berhak untuk merawatnya selama engkau belum menikah." (HR. Ahmad) 
Umar dengan isterinya yang dicerai pernah mengadu kepada Abu Bakar tentang anak lelakinya yang bernama 'Ashim, maka Abu Bakar memutuskan untuk memberikan anak itu kepada ibunya. KemudianAbu Bakar berkata kepada Umar,"Baunya, ciumannya, dan kata- katanyalebih baik untuk anak itu darimu." (HR. Sa'id)
Kedudukan ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan sepenuh perhatian ini dan yang telah diberikan untuknya hak- hak, maka dia juga mempunyai kewajiban, yakni mendidik anak- anaknya, dengan menanamkan kemuliaan kepada mereka dan menjauhkan mereka dari kebinasaan. (voa-islam.com)  
 

RAHASIA SEHARI- HARI DAN DASAR- DASAR PENGETAHUAN

GADISKOST.COM

ARTIKEL POPULER

Arsip Blog

Entri Populer