Teng...teng...teng.
Suara bel sekolah berbunyi nyring sekali. Alma siap- siap bergegas pulang. Semua siswa - siswa SD Al Ikhlas Hati berhamburan keluar kelas dengan rapi. Sebelum pulang Alma bergegas ke kantin dahulu.
"Bu Minah, kemaren saya melihat anak laki- laki seusia berjualan kue disini. Apa Bu Minah tahu siapa anak itu?" tanyaku sesampainya di kantin.
"Eh non Alma. Anak laki- laki kemarin itu ya. Itu anak saya paling kecil. Hari ini lagi jualan di rumah. Eh non Alma belum kenal ya, maklum baru 3 hari dia disini, sebelumnya kan ikut kakeknya di desa," jawab Bu Minah panjang banget
"Anak ibu? Kok ibu tidak pernah cerita kalau punya anak laki- laki?" tanya Alma heran.
"Aya sejak kecil sudah ikut kakeknya. Kalau non Alma mau kenalan ke rumah ibu saja sekaran. Pasti ada tuh."
"Baiklah, Bu Minah. Saya ke rumah ibu ya?" Alma beranjak dari kursi dan siap- siap jalan ke rumah Bu Minah.. Rumah Bu Mnah dekat sama sekolah. Masuk gang dan sampailah sudah.
"Hai, ada kue apa saja nih?" sapa Alma pada anak laki- laki itu.
"Aduh, kaget saya. Macam-macam lah, ada lemper, ada bikang, ada pukis, ada gorengan.Mau yang mana?" jawab anak laki- laki itu.
"Ngomong- ngomong kamu yang kemaren jualan di kantin Bu Minah ya?" tanya Alma tanpa menjawab mau beli kue apa. " Bu Minah itu ibuku. Sejak ayah dan ibuku nggak bisa lagi kirim uang buat sekolah ku, saya kembali kesini dan membantu jualan kue, saya tidak melanjutkan sekolah lagi, biar kakak saya saja, karena dia kan kakak laki- laki. Eh kok saya jadi nagis sih," kata anak laki- laki itu sedih dan tak terasa meneteskan air mata.
"Kasihan sekali kamu. Nama mu siapa dan seharus kamu kelas berapa?" Alma tiba- tiba merasa iba.
"Saya Vino, seharusnya kelas 2 tapi belum bisa sekolah lagi. Dan seharusnya saya masih ingin sekolah lagi," Vino tiba- tiba terisak.
"Vino kamu jangan sedih, saya mau kok jadi temenmu. Saya Alma, kelas 3 juga. Ehm...aku beli lempernya ya," Alma mengambil lemper pesanannya.
"Vino aku ikut sedih jika kamu tidak sekolah lagi. Tapi aku ingin membantu kamu sebisaku ya. Ehm...gini saja "gimana kalu mulai besok kamu main ke rumahku ya. Kita belajar bareng. saya jadi guru kamu jadi murid. Jadi walau kamu tidak sekolah tapi bisa tetap belajar kan," usul Alma sambilmakan lempr dan menatap Vino dengan mantap.
"Tapi Alma apa saya tidak merepotkan kamu nih."
"Ya tidak lah. Saya justru senang mempunyai teman di rumah. Aku selalu sendirian sepulang dari sekolah. Kamu mau kan jadi temanku," Alma tersenyumm manis sekali.
Ya tiulah saya, yang hanya bisa membantu anak yang hidupnya tidak seberuntung saya dengan kemampuanku sendiri. Kemampuan anak kecil yang masih SD. Tapi aku percaya orang tuaku mengijinkan keputusanku ini. Yang penting Vino bisa belajar lagi. Pastinya ibu Minah merasa senang dan juga akan merasa bangga sekli." Aku dan Vino tersenyum bersama." Terima kasih Alma. Kamu baik sekali sama aku."
Jumat, 02 September 2011
RAHASIA SEHARI- HARI DAN DASAR- DASAR PENGETAHUAN
GADISKOST.COM
ARTIKEL POPULER
-
Cerita Dewasa Daun Muda Ting-Ting Ku dinikmati ABG Tetangga Oleh Kak Dini, setelah membaca kisah petualangan seks pada situs 17tahun...
-
Perjalanan sex seseorang tak terhitung dan tak terbatas, kadang permainan sex menimbulkan percintaan dengan wanita setengah baya. bias...
-
Melanjutkan episode cerita dewasa sedarah yang mana sebelumnya telah di posting cerita dewasa sedarah dengan adek ipar, maka pada kesempa...
Arsip Blog
Entri Populer
-
Cerita Dewasa Daun Muda Ting-Ting Ku dinikmati ABG Tetangga Oleh Kak Dini, setelah membaca kisah petualangan seks pada situs 17tahun...
-
Perjalanan sex seseorang tak terhitung dan tak terbatas, kadang permainan sex menimbulkan percintaan dengan wanita setengah baya. bias...
-
Melanjutkan episode cerita dewasa sedarah yang mana sebelumnya telah di posting cerita dewasa sedarah dengan adek ipar, maka pada kesempa...
-
Cerita Sex Ngentot Icha Cantik Perlu pembaca ketahui, bahwa semua pengalaman yang saya dapatkan (di lain sisi kehidupan real saya), ...